Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
merupakan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)Terpadu yang enteng dioperasikan, fleksibel, akurat, transparan, dan juga menolong strategi usaha organisasi di dalam raih pengembangan potensi terbesarnya. udah dipercaya dan digunakan pada lebih dari satu tempat tinggal sakit style A dan B di Indonesia selama lebih berasal berasal dari satu dekade, di dalam mentransformasikan proses usaha mereka.
Integrasi proses informasi merupakan rencana utama berasal berasal dari penerapan manajemen proses informasi, sehingga proses yang tersedia pada tiap-tiap bagian saling membuka dan menolong untuk mengoptimalkan kinerja masing-masing Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit .
Every Hospital is obliged to record plus report on hospital organizing activities in the form of Hospital Management Information Systems (HMIS). HMIS in RSUD dr. WD has not been running optimally, because there are still disruptions in the implementation of the Hospital Management Information System (HMIS). This study aims to find out how the implementation of Hospital Management Information Systems in RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh. This style of research is qualitative research with observation methods plus in-depth interviews with 8 informants consisting of 1 Director General plus Finance, 1 Head of HMIS Installation, 2 HMIS officers, 2 information processing officers, 1 storage officer, plus 1 registration officer. The results of the study indicate that the input includes implementing personnel is still lacking, plus the absence of special training provided.
The process includes activities to monitor the course of activities not routinely. Output includes the availability of information which is not all integrated so that if necessary comprehensive information is needed for quite a long time. Based on the results of the study it can be concluded that the implementation of the Hospital Management Information System (HMIS) in RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh has not run optimally, it is expected that the number of personnel related to the implementation of SIMRS can be in accordance with educational needs plus standards, plus that training can be given simrs
Setiap Rumah Sakit wajib melaksanakan pencatatan dan pelaporan berkenaan kegiatan penyelenggaraan tempat tinggal sakit di dalam wujud Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). SIMRS di RSUD dr. Adnaan WD belum berlangsung maksimal, gara-gara selamanya tersedia problem di dalam pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Penelitian ini punyai target untuk mengerti bagaimana pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit di RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif bersama metode observasi dan wawancara mendalam pada 8 informan yang terdiri berasal berasal dari 1 Direktur Umum dan Keuangan, 1 Kepala Instalasi SIMRS, 2 petugas SIMRS, 2 petugas pengolahan data, 1 petugas penyimpanan, dan 1 petugas bagian pendaftaran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa input meliputi tenaga pelaksana selamanya kurang, dan tidak tersedia pelatihan spesifik yang diberikan. Proses meliputi kegiatan pengawasan pada jalannya kegiatan tidak dikerjakan secara rutin. Output meliputi ketersedian informasi di mana belum semua terintegrasi sehingga seandainya diperlukan informasi yang menyeluruh diperlukan pas yang memadai lama. Berdasarkan hasil penelitian sanggup disita asumsi bahwa pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) di RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh belum berlangsung maksimal, maka diharapkan sehingga jumlah tenaga berkenaan pelaksanaan SIMRS sanggup cocok kepentingan dan standar pendidikan, dan sehingga sanggup diberikan pelatihan.